Jumat, 24 Mei 2013

Unanda Konsultasi ke Dahlan Iskan

PALOPO--- Civitas Univeristas Andi Djemma (Unanda) terus berupaya mewujudkan diri sebagai Perguruan Tinggi Negeri di Luwu Raya. Langkah yang akan dilakukan, menghadap ke Menteri BUMN, Dahlan Iskan untuk berkonsultasi, Senin, 27 Mei mendatang di Jakarta.
Rektor Unanda, Prof Lauddin Marsuni, pada jumpa pers yang dilaksanakan Kamis, 23 Mei kemarin mengatakan, jika melihat seluruh proses yang berjalan selama ini, diibaratkan status Unanda saat ini seperti seorang laki-laki yang sudah melakukan tunangan dan menyerahkan seluruh uang mahar ke perempuan. Hanya saja, di tengah jalan, salah seorang pihak perempuan menahannya.
''Hambatan satu-satunya berita acara ruislag yang belum ditandatangani pihak PTPN yang mengklaim lahan 30 hektare itu dalam penguasaannya,'' ujar Lauddin didampingi civitas Unanda dan Staf Ahli Pemkab Luwu, Muhammad Hatta S Toparakassi.
Jika melihat sekian tahap mediasi penyelesaian masalah ini, menurut Lauddin semuanya telah tuntas dan tidak ada lagi masalah. Apalagi jika melihat sejumlah keputusan stakeholder terkait, seperti bupati, surat direksi PTPN sebelumnya, surat gubernur, dan lain sebagainya.
''Cita-cita kita hanya ingin mewujudkan Unanda menjadi PTN agar status dan tingkat pendidikan di Luwu Raya juga ikut maju,'' jelasnya.
Lauddin menambahkan, selain akan menghadap menteri BUMN, pihaknya juga telah meminta bantuan jajaran kepolisian dan DPR RI Komisi VI untuk dimediasi ke tingkat pusat dalam menuntaskan masalah ini.
''Semoga Senin, 27 Mei mendatang berita acara ruislag itu ditandatangani sehingga kita bisa menjadi PTN. Solusi yang kita tawarkan antara ruislag menyeluruh atau parsial saja,'' tandas Lauddin.
Sementara itu, sejumlah lembaga kemahasiswaan yang ada di Unanda terus menyatakan sikap mendukung sepenuhnya setiap langkah Rektor Unanda dalam menggolkan Unanda menjadi Perguruan Tinggi Negeri di Tanah Luwu.
Presiden BEM Ekonomi Rahman, kepada Palopo Pos mengatakan, sejumlah pimpinan lembaga kemahasiswaan yang ada di Unanda terus mendukung langkah Guru Besar Fakultas Hukum Unanda tersebut.
Ia mengatakan, Unanda menjadi PTN adalah harga mati dan merupakan kepentingan kolektif semua masyarakat Tana Luwu.
Bukan saja mahasiswa Unanda dan birokrasi di Unanda, tetapi secara keseluruhan masyarakat Tana Luwu.
''Unanda PTN harga mati bagi kami. Kami akan terus mengawal proses ini hingga tuntas bersama Pak Rektor,'' ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar