Jumat, 24 Mei 2013

JAKARTA - Kementerian pendidikan dan kebudayaan resmi merilis hasil kelulusan siswa tingkat SMA/MA/SMK tahun 2013. Dari data yang disampaikan Mendikbud Mohammad Nuh diketahui tingkat kelulusan siswa menurun dibanding tahuBahkan sebanyak 24 sekolah juga dinyatakan tidak lulus seratus persen. Namun Menteri asal Jawa Timur itu belum membuka datanya dalam konferensi pers Kamis (23/5) petang kemarin.
"Kita bersyukur bisa dirampungkan penilaian UN, termasuk yang 11 provinsi (yang pelaksanaan UN-nya kacau, red)," kata M Nuh dalam konferensi pers yang dihadiri juga oleh Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) itu.
Nuh menerangkan, dari total peserta UN SMA/MA sebanyak 1.581.286 siswa, yang dinyatakan lulus sebanyak 1.573.039, dan tidak lulus 8.250 (0,52 persen). Tingkat kelulusan UN SMA/MA sendiri mencapai 99,48 persen. Turun dari tahun lalu sebesar 99.50 persen.
Kemudian UN SMK, dari 1.106.140 peserta UN, sebanyak 1.105.539 siswa dinyatakan lulus dan hanya 0,05 persen atau 601 siswa SMK yang tidak lulus. Persentase kelulusan tahun ini 99.95 persen, turun dari tahun lalu sebesar 99,95 persen.
"Kriteria penilaian kelulusan tetap sama, nilai akhir 60 persen UN dan 40 persen nilai sekolah. Nilai UN paling rendah 5,5 dan tidak boleh ada satupun pelajaran di bawah 4.0," kata M Nuh.
Pada kesempatan itupula, Mantan Menkominfo ini mengungkapkan adanya 24 sekolah yang siswanya tidak lulus 100 persen. Namun nama-nama sekolahnya belum dibuka dalam konferensi pers tersebut.
"Bagi 24 sekolah yang tidak lulus seratus persen kita intervensi, kita tanya kenapa 100 persen gak lulus. Bisa jadi karena infrastrukturnya atau guru atau yang lain. Nanti akan diagnosa," tegas Nuh.
Data yang dilansir Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Moh Nuh mengenai hasil Ujian Nasional (UN) untuk tingkat SMA/MA, menunjukkan sekolah-sekolah negeri masih lebih hebat dibanding sekolah swasta.
Setidaknya, ini bisa dilihat dari data 10 besar sekolah yang meraih nilai rata-rata UN murni tertinggi.
Dari 10 sekolah, hanya dua sekolah saja yang merupakan sekolah swasta, yakni SMA Kristen 1 BPK Penabur, Jakarta Pusat, yang menempati peringkat ketiga, dengan nilai rata-rata UN murni 8,88.
Satu lagi SMA Santa Ursula, Jakarta Pusat, dengan nilai rata-rata UN 8,87, berada di peringkat empat. Delapan sekolah lainnya merupakan sekolah negeri.

LIMA PROVINSI
Menteri Nuh juga mengungkapkan, daerah dengan tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) terburuk tahun 2013 adalah Provinsi Aceh. Jumlah siswa tak lulus di Serambi Mekah itu mencapai 1.754 siswa atau 3,11 persen. ''Aceh paling banyak tidak lulus, 3,11 persen. Kedua Papua 2,85 dan Sulteng 2,32 persen," kata Nuh.
Mendikbud meminta peserta UN yang berhasil meraih kelulusan tidak over acting, termasuk tidak melakukan perayaan dengan melakukan coret-coret baju. "Bagi adik-adik yang tidak berhasil masih ada dua kesempatan. Ada ujian paket, ada dua kali, bulan Juli. Yang pasti masih ada kesempatan untuk ke perguruan tinggi," kata Mendikbud. (jpnn)

Berikut 5 Provinsi dengan persentase ketidaklulusan UN SMA/MA terbanyak:

Aceh: Jumlah peserta UN 56.406, tidak lulus 1.754 (3,11 persen)

Papua: Jumlah peserta UN 14.514, tidak lulus 413 (2,85 persen)

Sulteng: Jumlah peserta UN 20.934, tidak lulus 486 (2,32 persen)

Maluku: Jumlah peserta UN 20.289, tidak lulus 449 (2,21)

NTT: Jumlah peserta UN 41.593, tidak lulus 729 (1,75 persen).

0 komentar:

Posting Komentar